Senin, 24 November 2008

Band dan Fans dalam Satu Payung Bisnis

Industri musik selalu melahirkan muka-muka baru. Persaingan sengit di dalamnya mewajibkan seorang musisi baru atau sebuah grup musik baru harus berjuang keras untuk bisa sampai ke dapur rekaman. Tak cukup bakat dan skill yang terasah prima, mereka dituntut untuk mengetahui dan membangun segmen pasar. Tentu hal tersebut membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Masalah mendasar bagi musisi atau grup musik di awal merintis karir. Tapi kini ada sebuah solusi bagi mereka: Sellaband.


Cermatilah data menarik ini, Second Person, sebuah band yang dibentuk tahun 2002 asal kota London yang terdiri dari Julia Johnson (penyanyi sekaligus pianis), Mark Maclaine (produser sekaligus basis), dan Alvaro Lopez (drummer). Tercatat hanya dalam tempo enam bulan mereka telah menghasilkan US$ 50.000. Uang tersebut bukan dari penjualan kaset, sponsor, atau tiket konser mereka. Kenyataannya waktu itu mereka bukanlah band terkenal atau telah diikat label rekaman manapun, justru dengan uang itulah mereka akan masuk ke jalur rekaman. Uang tersebut datang dari para fans melalui sebuah konsep hebat sellaband.com.

Sellaband.com adalah platform musik online yang digagas oleh Entrepeneur Belanda, Pim Betist. Konsepnya sederhana, band meng-upload maksimal tiga demo lagu terbaik, tampilan foto, dan profile keren band mereka, lalu meminta fans untuk ikut andil dengan US$ 10 per bagian. Jika 5000 bagian telah terjual, maka uang dari para fans akan mencapai angka US$ 50.000.

Para fans yang telah menanamkan sejumlah uang dapat menarik kembali uangnya kapanpun sebelum angka US$ 50.000 tercapai. Hal yang sama berlaku bagi band, mereka dapat menarik diri dari Sellaband, tapi harus mengembalikan uang dari fans yang terlanjur masuk. Hal ini dimungkinkan terjadi jika fans merasa band pilihannya terlalu lama atau kansnya kecil untuk mencapai angka US$ 50.000. Dari sisi band, hal ini bisa terjadi jika tiba-tiba ada tawaran menarik dari label rekaman tertentu. Namun dari semua hitung-hitungan tersebut, tentu yang paling menarik adalah ketika band akhirnya mencapai angka US$ 50.000. Apa keuntungan yang diperoleh para fans?

Angka US$ 50.000 ini telah dikalkulasi oleh Sellaband sebagai budget pembiayaan produksi album rekaman. Sellaband akan menyediakan A&R berpengalaman yang memandu proses rekaman, menunjuk produser, studio, dan fasilitas mastering. Anggaran untuk hal tersebut ditetapkan sejumlah US$ 30.000. Sisanya digunakan untuk proses manufaktur, pengepakan, dan pengiriman CD kepada para fans yang telah ambil bagian menanamkan uangnya.

Bukan hanya sekeping CD yang diperoleh para fans, namun keuntungan dari proses yang berjalan selanjutnya. Mereka akan mendapatkan pembagian keuntungan dari pemasukan iklan yang muncul via situs Sellaband, penjualan kaset saat show, atau penjualan CD melalui mail order, download, dan via sellaband's online partners, yang semua dibagi rata antara fans, artis, dan Sellaband.

Di Eropa konsep Sellaband muncul karena label industri sudah tidak mau lagi mengambil talenta-talenta musisi baru. Padahal mereka sadar, dari data RIAA, Asosiasi Industri Rekaman Amerika, menunjukkan bahwa penikmat musik lebih tertarik mendengar musik-musik baru. Mengapa demikian? Sederhana, mengorbitkan seorang artis pendatang baru butuh investasi yang sangat besar dan beresiko tinggi, tidak sebanding dengan kecepatan uang yang dihasilkan.

Konsep Sellaband memungkinkan para fans menemukan keindahan musik-musik baru yang ditawarkan oleh band-band yang secara kualitas tidak kalah dengan band-band mapan, hanya kesempatanlah yang membedakan. Para fans dapat mendengarkan terlebih dahulu musik, dan jika ada tautan yang pas dengan band tertentu, para fans dapat membantu karir artis pilihannya ke level yang lebih tinggi.

Contoh konkret adalah Second Person, band asal Inggris pertama yang merilis albumnya The Element melalui konsep Sellaband. Tercatat lebih dari 700 fans dari berbagai negara yang telah menginvestasikan uang. Pada 16 Agustus tahun lalu, bersamaan dengan perayaan ulang tahun pertama Sellaband yang bertajuk "SellaBration 07", Second Person tampil membawakan lagu-lagu dalam albumnya di venue Paradiso Amsterdam yang termasyur di dunia.

Sejak didirikan pada 15 Agustus 2006, telah terdaftar lebih dari 5400 band di Sellaband, lebih dari US$ 1,3 juta uang investasi yang mengalir dari para fans yang berasal dari lebih 100 negara berbeda. Sebelas artis Sellaband telah menembus angka US$ 50.000 dan merilis album dengan bendera Sellaband, diantaranya melalui band Nemesea, Cubworld, dan Second Person.

Namun yang menarik dari Sellaband adalah patokan hak atas album yang cuma selama setahun. Jadi setelah jangka waktu tersebut dilalui musisi bisa berpindah ke label manapun. Ujung-ujungnya industri rekamanlah yang tersenyum riang karena ikut menangguk keuntungan. Mendapatkan pendatang baru dijalur industri rekaman yang telah memiliki nilai jual; fans yang setia di seluruh dunia dan bahkan telah memiliki album sendiri.

Tidak ada komentar: